Kasus Pertama Korea Selatan Pembekuan Darah Karena Vaksin AstraZeneca

Seoul Korea Selatan (Korsel) melaporkan kasus pembekuan darah pertama di wilayahnya terkait vaksin infection Corona (COVID-19) buatan AstraZeneca.

Seperti dilansir Reuters, Senin (31/5/2021), Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Jeong Eun-kyeong, dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa kasus pembekuan darah terdeteksi pada seorang pria berusia 30-an tahun yang menerima suntikan vaksin AstraZeneca pada 27 April lalu.

Pria mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca karena dia bekerja di fasilitas medis.

Pria yang tidak disebut namanya itu, merasakan sakit kepala pada 9 Mei dan memeriksakan diri sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit sejak 12 Mei karena sakit kepalanya terus berlanjut dan dia mengalami kram otot.

"Kondisinya sudah membaik sejak saat itu dan kami memahami tidak ada masalah besar meski masih perlu pengawasan," tutur Jeong.

Disebutkan Jeong bahwa gejala-gejalanya bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini dan dirawat dengan tepat.

Sekitar 3,27 juta orang di Korsel telah menerima setidaknya satu dosis suntikan vaksin AstraZeneca sejauh ini.

Laporan dari seluruh dunia menyebutkan adanya kasus pembekuan darah yang sangat langka, terutama tipe pembekuan darah yang disebut cerebral venous sinus thrombosis (CVST), yang terlihat dalam kombinasi tingkat platelet darah rendah-- yang disebut thrombocytopenia.

Regulatory authority medis di Amerika Serikat (AS) dan Eropa telah menyatakan tampaknya ada keterkaitan antara vaksin AstraZeneca, juga vaksin buatan Johnson & Johnson, dengan kasus pembekuan darah yang langka. Namun ditekankan bahwa vaksin-vaksin itu aman dan manfaatnya lebih besar dari risikonya.

Pihak AstraZeneca juga menyatakan pihaknya berupaya memahami kasus-kasus individu dan 'kemungkinan mekanisme yang bisa menjelaskan peristiwa sangat langka ini'.

Sementara pihak Johnson & Johnson menyatakan tidak ada hubungan sebab-akibat yang jelas antara vaksinnya dengan kasus pembekuan darah.

Otoritas Korsel diketahui membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang-orang berusia 30 tahun ke atas setelah adanya laporan kasus pembekuan darah di luar negeri. Sejauh ini, complete 140.340 kasus Corona tercatat di Korsel dengan 1.959 kematian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua AMSI Minta KPU Sajikan Data Timeline dan Update Pemilu Untuk Mencegah Hoaks

Vonis 12 Tahun Penjara Telah di Jatuhkan Kerkait Korupsi Bansos Kepada Juliari Batubara

KPU Menggelar Simulasi Uji Coba Pemuli 2024 Dengan Dua Jenis Surat Suara